Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Mengadakan Konser Mini diRUmah

Written By Kom Limpulnam on Minggu, 22 April 2012 | 13.14

Mengadakan Konser Mini diRUmah MENDENGAR dan merasakan penampilan penyanyi kesayangan tak hanya bisa dilakukan ketika mendatangi live show. Suasana seperti itu juga bisa dirasakan hanya dengan "duduk manis" di rumah sendiri.

Agaknya mustahil.Namun, bagi penggemar highend audio, atau biasa disebut audiophile, ini adalah tantangan. Dan ajaibnya, mereka bisa melakukan itu. Dengan peranti khusus high-end, sang penyanyi terasa berdiri di depan kita.

Bahkan, posisi dan jarak penyanyi dengan pemain musik lainnya bisa kita rasakan hanya dengan memejamkan mata. Ketika diajak merasakan bagaimana dahsyatnya peranti high-end audio di rumah Boy Alimoeddin, salah satu audiophile, di kawasan Kemanggisan Utama, belum percaya.

Tapi keraguraguan itu seketika sirna saat dipersilakan menikmati ruangan khusus dan diperdengarkan beberapa lagu dalam sebuah ruangan khusus milik Boy. Kesan pertama ketika masuk ruangan, keyakinan itu mulai tumbuh. Bagaimana tidak, satu set perangkat audio yang tidak biasa terpampang di depan mata. Turntable, amplifier, power tabung, hingga satu set loudspeaker menunggu untuk "dipekerjakan".

Ruangan yang kira-kira ukurannya 8x6 meter itu juga sudah di-redesign. Sebagian besar permukaan terutama sudut ruangan sudah tertutup dengan peredam suara seperti karpet atau bantalan. Di tembok-temboknya tampak dipasang kayu-kayu berbentuk sirip untuk meredam suara. Tapi menurut Boy, ruangannya ini sebenarnya masih kalah canggih dibandingkan milik beberapa temannya, meski baginya sudah cukup dengan selera dan telinganya.

"Hobi seperti ini, kalau dituruti terus apa maunya, bisa enggak selesai. Kalau kurang puas, dinikmati sajalah apa adanya. Ruangan ini saja sudah ganti desain lima kali," celetuknya. Ah, Boy memang merendah.Tapi telinga memang tak bisa menipu. Piringan hitam (PH) yang diputar dengan alat khusus itu membekas di telinga. Selain penyanyi yang seolah ada di depan mata, peranti high-end audio ternyata juga mampu menghadirkan detail dan kejernihan suara luar biasa.

"Kalau lebih teliti lagi mendengarnya, kita juga bisa merasakan desahan napas para penyanyi itu. Pun demikian dengan suara air liurnya," kata Boy yang lantas diamini beberapa kawan audiophile lainnya. Ya. Peranti yang digunakan para audiophile sanggup memberi "nyawa" sebuah piringan hitam ataupun cakram padat (CD). Misi para audiophile memang mendatangkan penyanyi atau suara musik seperti aslinya.

"Kami mencari suara senatural mungkin dengan perangkat yang ada," ujar Herman Candra, audiophile lainnya. Luar biasa! Adalah kesan pertama. Telinga yang terbiasa mendengarkan lagu-lagu dari tape compo, atau paling banter perangkat audio rumahan lengkap dengan subwoofer, mendadak sensitif. Namun, di tengah perasaan yang masih terkagum-kagum dengan kualitas suara perangkat audio high end milik Boy, beberapa orang mulai bergumam.

Awalnya, Boy yang sehari-hari bekerja sebagai pengacara itu berbisik pada rekannya, Slamet Adijuwono (Stephen). Dan tiba-tiba, Steven beranjak dari tempat duduknya, mendekati turntable. "Kok suaranya sember ya? Pasti ada yang salah nih. Kita coba trek lain," katanya.

Setelah dicoba beberapa trek, ternyata suara masih sama. Bahkan, ketika PH yang berisi beberapa lagu choir Cantate Domino (Sing to The Lord) sudah dibersihkan dengan alat pembersih khusus, suara yang dihasilkan masih tak jauh beda. "Berarti ini bisa karena PH-nya yang sudah luka," kata Stephen.

Telinga audiophile memang harus sensitif. Terkadang orang lain mendengar suara-suara yang keluar dari berbagai peranti itu sudah sempurna. Namun, tetap saja ada yang kurang. Di kesempatan itu, para audiophile juga diminta mendengarkan dua PH yang sama, tapi beda proses merekamnya. Di dalam dunia high end audio, penggunaan alat pengubah frekuensi suara (equalizer atau EQ) adalah hal yang tabu.

Untuk mendapatkan kualitas suara seperti yang diinginkan, para audiophile biasanya mengutak-atik atau mengganti komponen perantinya. Atau bisa juga dengan mengakali letak posisi speaker dan desain ruangan. Nah, untuk mendapatkan suara yang diinginkan, biasanya para audiophile sudah mengantisipasi dengan memilih jenis alat apa saja yang digunakan.

"Kalau pakai equalizer beli aja tape compo, lebih gampang.Tapi justru mencari-cari suara yang pas adalah seninya bermain high end," jelas Boy. Terkait soal ini, Stephen menjelaskan "kulit ari" apa yang disebut dengan high-end. Menurutnya, high-end adalah menyamakan frekuensi yang bisa direspons telinga, mulai frekuensi 20 kilohertz (kHz) hingga 20 ribu kHz.Frekuensi yang dihasilkan harus rata agar telinga tidak mudah lelah. Hal seperti ini biasa dilakukan dengan equalizer.

Pengguna tinggal menambah atau mengurangi frekuensi rendah (bass), tinggi (treble), atau vokal (mid). "Tapi masalahnya, ketika kita menggunakan equalizer, frekuensi lain di sekitarnya ikut naik atau turun. Nah, high-end mempertahankan prinsip bagaimana frekuensi bisa flat," jelas Stephen, pria yang berprofesi sebagai konsultan sebuah perusahaan asuransi itu.

Bukan cuma itu kegilaan para audiophile dalam menekuni hobinya.Suka "berburu"bisa jadi kata yang tepat untuk mereka. Bagi penggemar PH, berburu adalah "acara"yang menyenangkan.Semakin mendapatkan "barang" langka, para audiophilepenggila PH akan sangat bangga. "Kualitas PH dan CD jelas berbeda. Kalau CD sudah dikomputerisasi dan proses rekamannya tidak secara live. Nah, pada PH, ada yang proses merekamnya secara live sehingga suara yang dihasilkan mirip seperti aslinya. PH seperti ini yang mahal dan sulit dicari," papar Felix Adijuwono, salah satu audiophile.

Selain berburu PH, berburu berbagai peralatan untuk menyempurnakan peranti audionya juga menjadi salah satu "seni" tersendiri. Selain harus mencocokkan dengan selera, harga peranti audio high end rata-rata "tak masuk akal" untuk orang awam. Tidak cukup puluhan juta, peranti dengan banderol ratusan bahkan miliaran rupiah juga ada. Yang unik,untuk sebuah kabel saja, ada yang satu meternya dihargai Rp100 juta! "Jangan salah, kabel sangat mempengaruhi kualitas suara," ujar Felix.

Untuk sebuah turntable, harganya sangat bervariasi. Tentunya, tidak cukup dengan puluhan juta. Nah,turntablemilik Boy dengan merek SME, dibelinya dengan harga USD40 ribu, atau setara dengan Rp375 juta. Jika peranti-peranti high end audio dikumpulkan, bisa terbayang berapa rupiah yang terkuras dari kantong. Menurut para audiophile, beberapa rekannya bahkan ada yang merogoh kocek hingga Rp4 miliar untuk melengkapi peranti audio, lengkap dengan music room-nya. Bagaimana, tertarik? Mengadakan Konser Mini diRUmah
13.14 | 0 komentar | Read More

Penampilan Dapat Mendongkrok Karir

Penampilan Dapat Mendongkrok Karir TERNYATA berpenampilan seksi dengan gaya penuh percaya diri tidak hanya berlaku untuk kaum hawa saja. Kini, kaum adam pun semakin aware dengan penampilan mereka.

Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam karier pun mereka tak segan unjuk penampilan. Dan tak berlebihan jika mereka pun lantas dijuluki sebagai pria metroseksual.

Menurut pengamat mode dan juga enterpreneur Sonny Muchlison, pria metroseksual memiliki sifat yang sangat fashionable. Hal ini berdasarkan makin banyaknya wanita yang bekerja. Kehadiran wanita karier di tempat kerja, yang sebelumnya lebih banyak didominasi kaum pria tentu menuntut rekan prianya untuk juga menjaga penampilan, misalnya dengan berbusana rapi, bertubuh bugar, dan berbau harum.

"Biasanya untuk mendongkrak citra sebuah perusahaan itu dengan penampilan para pekerja wanitanya. Namun, kini hal tersebut tidak berlaku karena para pekerja pria pun senang memerhatikan penampilan mereka. Bahkan mereka tak segan untuk berpenampilan seksi untuk mendongkrak kariernya," terang pria yang pernah memperoleh penghargaan fashion award dari APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia).

Pria yang menempatkan dirinya dengan berpenampilan menarik dalam dunia kerja, telah terbukti hingga 80 persen dapat karier cemerlang di dunia kerja. Hal ini berlandaskan pada alasan kaum pekerja yang lebih suka berhadapan dengan rekan kerjanya yang berpenampilan rapi dan tampil bersih daripada yang berpakaian asal-asalan dan memiliki bau badan yang kurang sedap.

Dalam berpenampilan, umumnya mereka lebih memilih busana kerja yang membentuk tubuh atau yang lebih sering disebut vittage shirt (mengepas dari pinggang). Dengan bentuk kemeja lurus sampai ke bawah (shape), otomatis akan membentuk lekukan tubuh mereka.

"Karena saat ini pria punya anggapan bahwa I am is I am, jadi kalau memilih kemeja pun banyak yang membentuk badan," papar staf pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) serta sekolah modeling itu.

Mereka pun tak segan untuk mengeluarkan dana yang tidak sedikit dalam menjaga penampilan, demi memiliki produk-produk yang diinginkan berapapun harganya. Giorgio Armani, Versace, merupakan beberapa label ternama yang banyak diincar untuk memenuhi penampilan mereka.

Untuk menjadikan penampilan makin menarik, kaum pria banyak pula memilih aksesori pendukung yang dapat menambah tinggi nilai jual. Menurut Sonny, "Braun Buffel, Louis Vuitton, hingga Versace menjadi beberapa merek most wanted untuk aksesori penunjang penampilan."

Tak hanya sebatas memerhatikan penampilan fashion saja, bahkan para pria metroseksual itu tak segan untuk melakukan perawatan sekujur tubuh dan memanjakan diri yang biasanya hanya dilakukan oleh para wanita. Mulai dari perawatan rambut di salon, facial, menicure-pedicure (perawatan kuku tangan dan kaki) hingga membentuk badan di gym. Nah, ternyata bukan hanya wanita yang dapat menunjukkan sex appeal-nya di dunia kerja, bukan? Penampilan Dapat Mendongkrok Karir
13.13 | 0 komentar | Read More

Tips Menjalin Kehidupan Keluarga Harmonis

Tips Menjalin Kehidupan Keluarga Harmonis DALAM menjaga keharmonisan rumah tangga ketika pasangan suami istri sama-sama berkarier ternyata tidak mudah. Menurut Psikolog Bondan Seno Prasetyadi, ikatan pernikahan itu berlandaskan pada pengikat komitmen untuk hidup bersama.

"Masalah karier dalam rumah tangga itu harus ditanggapi hati-hati karena salah sedikit akan berakibat fatal. Hal ini terutama berlaku pada wanita yang berkarier bagus, karena biasanya para wanita itu pun tidak bisa lepas tanggung jawab terhadap keutuhan rumah tangganya," kata Bondan yang dihubungi okezone melalui telepon genggamnya,

Hal terpenting yang harus dilakukan oleh kedua pihak menurut psikolog lulusan Universitas Gunadarma itu ialah komunikasi. Sebab ,komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pernikahan, bahkan dapat dikatakan komunikasi adalah denyutnya pernikahan.

Agar kelancaran komunikasi dengan pasangan senantiasa terjaga, terdapat poin-poin yang harus dilakukan, salah satunya ialah komunikasi efektif. Mengenai hal tersebut, staf pengajar di Fakultas Hukum di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu menegaskan, yang dimaksud efektif di sini ialah untuk kedua belah pihak.

"Efektif di sini bukan hanya satu arah, tapi harus dua arah sebagai pembicara dan pendengar yang berlaku untuk kedua pihak," ungkapnya.

Sebuah ikatan pernikahan itu tak hanya pula berlandaskan pada komunikasi semata, namun pada norma yang berlaku di masyarakat. Karena pada dasarnya setiap pasangan memiliki banyak ragam dan variasi antar bangsa, suku satu dan yang lain pada satu bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.

"Terutama di Indonesia, kita sering terpaku pada norma-norma yang berlaku dan terkadang sering menjadi penghalang kuat yang menyusahkan diri sendiri," papar konsultan untuk SDM di beberapa perusahaan itu.

Hal lain yang tak kalah pentingnya ialah peran keluarga. Karena meski menjadi pendukung sebuah ikatan pernikahan, keluarga sangat berperan aktif dalam membina rumah tangga.

"Di Indonesia kita tidak menganut nuclear family (keluarga inti), namun umumnya kita menganut pada extended family (keluarga besar). Sehingga biasanya seringkali keluarga turut campur dalam hal rumah tangga," tutur Bondan, mantap.

Ketiga hal tersebut merupakan pilar utama dalam keharmonisan sebuah rumah tangga. Selain itu, sikap yang saling mendukung satu sama lain dalam semua hal apalagi ketika salah seorang di antara mereka tengah merintis karier merupakan hal lain yang harus dilakukan Tips Menjalin Kehidupan Keluarga Harmonis
13.12 | 0 komentar | Read More

Buku Judul Aku Anugerah dan Kebaya

Buku Judul Aku Anugerah dan Kebaya SUKSES memperkenalkan buku "Aku, Anugerah, dan Kebaya", kini Anne Avantie sudah bersiap kembali memperkenalkan buku baru. Buku barunya tersebut diberi judul "Bedah Kreativitas Dua Dasa Warsa Anne Avantie".

Rencananya buku barunya tersebut akan diperkenalkan kali pertama sekira bulan November atau Desember 2008."Buku tersebut bukan buku biografi, tetapi ulasan berwujud teknik-teknik merancang busana yang sering dipakai oleh seorang perempuan biasa (Anne Avantie)," kata Anne yang ditemui okezone seusai membuka butik Roemah Penganten di Grand Indonesia Shopping Mall, Jakarta Pusat.

"Saya akan perlihatkan teknik-teknik apa saja yang biasa saya pakai dalam mewujudkan sebuah busana. Baik itu pemasangan renda, manik-manik, dan masih banyak lagi," tambah Anne yang mengaku senang begitu tahu buku "Aku, Anugerah, dan Kebaya" dicetak ulang.

Anne sendiri tak merasa khawatir jika lewat bukunya tersebut akan semakin membuka ruang yang cukup luas buat orang lain untuk mencontek karyanya.

"Saya tak perlu takut dengan ancaman itu. Memang dulu pun saya pernah merasa sakit hati dan sedih begitu tahu karya-karya saya banyak dicontek orang. Tapi saya coba ambil sisi positifnya dari kejadian itu. Dan kini saya ingin menjadi saluran berkat buat mereka," kata Anne yang mengaku senang jika orang lain juga maju.

Mengenai siapa penulis yang akan merealisasikan buku barunya tersebut, Anne tidak menjelaskan secara gamblang. "Yang jelas bukan saya," sahut Alberthiene Endah, yang menjadi penulis buku "Aku, Anugerah, dan Kebaya".

AE-panggilan Alberthiene Endah- mengatakan, orang yang menulis buku tersebut haruslah orang yang ahli di bidang mode. Kalaupun tidak, sambung AE, harusnya Mbak Anne sendiri yang menulis buku itu agar lebih bisa menjiwai.

"Saat ini saya juga lagi sibuk menyiapkan buku untuk Ibu Megawati Soekarno Putri dan Tante Titiek Puspa," tutup AE Buku Judul Aku Anugerah dan Kebaya
13.05 | 0 komentar | Read More

Gaya Rancangan Roemah Pengantin Modern

Gaya Rancangan Roemah Pengantin Modern JIKA selama 20 tahun ini Anne Avantie dikenal dan eksis sebagai perancang busana dengan basic kebaya, tahun 2008 ini dia menambah spesifikasi karyanya melalui brand baru Roemah Pengaten, yang mempunyai penekanan pada bridal etnik. Hadirnya brand baru itu, sekaligus menjadi momen menandai "Dua Dasa Warsa" Anne Avantie Berkarya.

"Dua dasa warsa bukan waktu yang pendek buat saya dalam menapaki industri fashion di Indonesia. Makanya lewat komitmen dan kerja keras, saya beranikan diri membuat label baru Roemah Penganten," papar Anne yang ditemui okezone seusai membuka butik di Grand Indonesia Shopping Mall, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2008).

Anne menjelaskan, Roemah Penganten adalah sebuah konsep bridal etnik yang tentu berbeda dengan brand "Anne Avantie" yang berada di The Catwalk Mal Kelapa Gading (MKG) 3, Jakarta Utara.

"Brand Roemah Penganten lebih menyempurnakan karya nyata saya untuk melakukan improvisasi. Sehingga karya saya lebih diminati banyak pihak dan lebih universal di mata dunia," jelas desainer yang kini bergabung dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jakarta.

Mengenai warna yang dihadirkan dalam label barunya itu, Anne mengaku tak hanya menekankan pada satu pilihan warna. Tapi lebih kepada beragam warna, yang meliputi warna terang dan soft, yang lebih mengarah kepada bridal.

"Bridal bukan dari Eropa, tapi bridal yang dipadu-padankan dengan kreativitas karya anak negeri untuk dapat menampung dan mengemas menjadi bridal etnik," jelasnya.

Anne menambahkan, tidak ada perubahan yang terlalu mencolok pada desain busana, kecuali bentukan siluetnya.

"Brand Anne Avantie memakai siluet tradisional modern, sedangkan Roemah Penganten dengan siluet bridal etnik. Di sini bridal etnik seperti gaun pengantin dengan siluet kebaya," kata desainer asal kota Semarang ini.

Dan mengenai material bahan yang dipakai untuk brand "Roemah Pengantin", Anne mengaku tidak menetapkan material khusus. Seperti pada brand Anne Avantie, material yang dipakai Anne kali ini, di antaranya French lace dan tulle England.

"Saya juga mempertahankan detail penghias busana. Tanpa detail, pastilah akan terlihat berbeda. Ibaratnya, ketika orang bisa membuat baju tapi tidak bisa melakukan improvisasi di atas bahan itu akan menjadi hambar," tambahnya.

Pun sudah memiliki dua butik di Jakarta, Anne tidak memusingkan waktu untuk bertemu klien meski dia masih juga harus bolak-balik Jakarta-Semarang sekali dalam seminggu.

"Sama saja kok. Waktu saya untuk klien Jakarta masih tetap Sabtu dan Minggu. Selain hari itu saya berada di kota Semarang untuk melakukan proses pengerjaan busana," kata Anne yang sudah sejak lama bercita-cita memiliki butik di tengah kota.

Selama pembukaan butik barunya, Anne juga memperkenalkan koleksinya dalam sebuah ajang fashion show di hadapan para jurnalis dan tamu undangan.

Ketua Umum Pusat APPMI Taruna K Kusmayadi berpendapat, apa yang dilakukan Anne adalah teroboson baru, meski bukan sesuatu yang terlalu original. Tapi buatnya, Anne bisa menjadi lokomotif buat para anggota APPMI lainnya agar bisa lebih maju dalam berkarya.

"Memiliki butik itu impian dari setiap desainer. Apalagi jika ditambah bisa menggelar show tunggal dua kali dalam setahun. Salut buat Anne," pungas Nuna-panggilan Taruna K Kusmayadi Gaya Rancangan Roemah Pengantin Modern
13.04 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger